Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Abriansyah M. Noor November 23 at 5:12am
~Timbangan Amal Manusia~
Apakah kita mengetahui tentang kengerian dan bahaya ketika amal manusia sedang ditimbang oleh Mizan, yaitu timbangan kiamat ?, pada waktu itu segenap mata manusia melotot kepada lidah timbangan tersebut.
Allah Subhanahu wata’ala berfirman dalam Al-Qur`an, yang artinya ;
~Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikannya), maka dia berada dalam kehidupan yang diridhai (baik). Dan adapun mereka yang ringan timbangan (kebaikannya), maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu?. Yaitu api yang sangat panas.
(QS.Qari`ah : 6-11).
Ketahuilah, bahwa tidak ada orang yang selamat dari bahaya akibat ditimbangnya pahala dengan Mizan atau timbangan akhirat itu, kecuali jika kita mau memikirkannya sejak di dunia ini, semasa hayat dikandung badan. Mari kita timbang diri kita dengan mempergunakan timbangan yang berasal dari syariat (Qur`an dan hadits), baik amal kita atau perkataan kita ketika didunia ini, termasuk bahaya-bahayanya.
Umar Radhiyallahu ‘anh berkata yang artinya: Hisablah (hitunglah) dirimu sendiri sebelum kamu dihisab dan timbanglah dirimu sebelum kamu ditimbang.
Dengan demikian mari kita hisab diri kita ketika hidup ini dengan cara bertobat dari segala maksiat sebelum kita mati dengan ``taubatan nasuha`` yaitu bertobat dengan sebenarnya dengan membaca istiqhfar, berjanji tidak akan mengulangi dosa kita lagi, menyesal dan banyak melakukan kebaikan.
Lalu mari kita mengerjakan apa yang diwajibkan oleh Allah Subhanahu wata’ala, kembalikan segala bentuk hak orang lain yang kita ambil dengan paksa, juga berusaha untuk berbicara dengan baik, mengerjakan yang baik dan menghilangkan buruk sangka, hal ini kita lakukan sebelum kita dipanggil yang Maha Kuasa, yaitu sebelum mati kita.
Tidak melakukan kedzaliman dan tidak meninggalkan yang fardhu,maka kita mengharapkan akan memasuki syurga yang tanpa hisab.
Dan jika mati sebelum mengembalikan hak orang lain yang dimilikinya, maka yang bersangkutan akan didatangi oleh orang-orang yang meminta haknya. Misalnya, orang-orang itu mengatakan :~Engkau telah berbuat dzalim kepadaku!, engkau pernah memaki-maki aku!, engkau telah mengejekku!.
Engkau juga telah berghibah (menyebut-nyebutkan kejelekan/kekurangan orang di luar pengetahuannya, seperti: si pesek, si botak, si gendut,si kurus, si jelek dan sebagainya. Engkau sebagai tetangga yang jahat padaku!, Engkau telah menipuku, engkau mengurangi timbangan !.
Engkau ketika menjadi orang kaya sedangkan pada waktu itu aku sedang membutuhkan bantuanmu, maka engkau tidak memberikan makanan padaku. Engkau ketika kuasa menolak memberikan bantuan padaku yang pada waktu itu aku sedang tersiksa!, dan lain-lain.
Demikian pula dengan permusuhan-permusuhan kita yang menyebabkan kita kebingungan menghadapi tuduhan-tuduhan mereka. Berarti yang bersangkutan meminta ganti rugi atas pelanggaran-pelanggaran kita dulunya.
~Pada hari ini tiap-tiap jiwa akan diberi balasan dengan apa yang telah diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah Maha cepat hisab-Nya.~(QS.Mu`min:17).
~ Dan jangnlah sekali-kali kamu mengira bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh pada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata mereka terbelalak. Mereka datang dengan bergegas-gegas memenuhi panggilan dengan mengangkat kepala, sedangkan mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati mereka kosong. Dan berikanlah peringatan pada manusia terhadap hari datangnya azab pada mereka. Dan berkatalah orang-orang yang dzalim itu; Ya Rabb kami, beri tangguh kami (kembalikanlah kedunia) walaupun dalam waktu sedikit(sebentar) niscaya kami akan mematuhi seruan-Mu dan akan mematuhi rasul-rasul.(lalu dikatakan). Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa. (QS.Ibrahim:42-44)
.
Tahukah kamu siapakah orang yang muflis (rugi) itu? Kami(para sahabat) menjawab: Ya Rasulullah, orang yang rugi bagi kita yaitu orang yang tidak memiliki uang dirham atau dinar dan juga tidak berharta.
Rasulullah Shallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Orang yang rugi dari ummatku pada hari kiamat yaitu orang yang datang dengan membawa shalatnya, puasanya dan zakatnya, tetapi dia dahulunya memaki seseorang, menuduh orang lain yang tidak terbukti, makan harta orang lain, membunuh orang lain atau memukulnya. Maka diberikanlah kebaikan orang ini menjadi kebaikan orang itu. dan jika telah habis kebaikan orang itu sebelum diadili, maka keburukan orang-orang itu ditimpakan pada orang tersebut, lalu dimasukkanlah orang itu ke dalam neraka. (Hadits).
"Telah dekat kepada manusia tentang hisab segala amal mereka, sedangkan mereka berada dalam kelalaian dan berpaling darinya. Mereka telah mendengar ayat Alquran yang datang dan diturunkan Rabb buat mereka. Tapi mereka mempermainkannya. Hati mereka dalam keadaan lalai". (QS. Al Anbiya 1-3)
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya
^^BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI^^
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selasa, 12 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar