Selasa, 12 Januari 2010

BERSAMA KESULITAN ADA KEMUDAHAN

BERSAMA KESULITAN ADA KEMUDAHAN

Alangkah indahnya ketika kita bisa menikmati hidup ini sesuai dengan apa yang kita inginkan. Sudah menjadi tabiat manusia yang selalu ingin riang-gembira dan bahagia serta tercapai segala keinginan. Kita seolah enggan untuk beranjak dari tempat kebahagiaan itu, berharap tidak pernah menghampiri yang namanya kesusahan dan penderitaan. Namun ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya kesenangan dan kesusahan, kebahagiaan dan kesedihan adalah suatu yang lumrah dan sudah menjadi sunatullah, dipergilirkan-Nya agar hidup ini lebih bermakna dan agar meningkat kualitas keimanan kita.”Bersama kesulitan, ada kemudahan”. Begitulah Allah Subhanahu wata’ala berfirman.

Roda kehidupan akan selalu berputar. Kadang kita seolah dihempas oleh gelombang, dilempar oleh angin cobaan yang begitu kencang, kisah sedih dan bahagia silih berganti, masalah yang satu belum selesai muncul lagi masalah yang lain. Wahai saudaraku, yakinlah bahwa dunia yang indah ini, yang sering menbutakan hati, hanyalah sementara dan hanya akan berakhir sunyi, sepi.

Kadang hati ini terus dirundung gelisah, gundah, dan hampir putus asa menjalani hidup. Hampa terasa oleh kita. Tapi pernahkah kita bertanya kepada hati ini? Mungkinkah hati ini merindukan Dia? Setelah begitu jauh kita melangkah meninggalkan-Nya tenggelam di dalam kubangan dosa dan noda. Hati ini rindu untuk kembali kepada-Nya, karena hanya dengan-Nya hati tenang, damai jiwa dan raga.

Wahai saudaraku, apalah kita ini, kita hanyalah makhluk kecil yang tiada arti di hadapan-Nya. Di hadapan Dzat Yang Maha Agung, Maha Suci dan Maha Sempurna. Kita hanyalah manusia lemah, makhluk ciptaan-Nya yang hanya bisa menjalani qadha dan qadar-Nya, baik rela ataupun tidak, ridha ataupun terpaksa, “Kami hanya menjalani kehendak-Mu ya Rabbi.” Wahai saudaraku, kalau engkau ridha, insya Allah Dia-pun akan ridha kepadamu, namun kalau engkau tidak ridha, maka kepada siapa lagi kita akan menghamba, memohon kekuatan untuk menjalani hidup yang penuh liku ini selain kepada-Nya. Karena nafas, hidup, cinta dan segalanya telah diatur sesuai dengan kehendak-Nya.

Wahai saudaraku, jadilah engkau orang yang luar biasa. Bisakah engkau tersenyum dalam luka, bersabar dalam tawa. Karena ketahuilah, kadang kita lulus ketika dicoba dengan kesusahan, tapi tidak jarang kita malah gagal menjalani ujian ketika dicoba dengan sesuatu yang membahagiakan. Kita bisa sabar di tinggal orang tua kita, saudara kita atau orang-orang yang kita cintai, namun betapa banyak orang yang tidak sabar dan kurang bersyukur ketika hartanya ditambah, dikaruniai banyak anak. Tidak ada salahnya untuk coba kita renungkan.

Tak kan selamanya kita menangis karena beratnya derita hidup yang kita alami. Tangis akan hilang dan dan berganti tawa, sedih akan pergi dengan datangnya bahagia, karena Allah selalu mengiringkan kesulitan dengan kemudahan dibelakangnya, penyakit berikut obatnya, tidak ada tangis kecuali ada tawa sesudahnya. Maka dari itu, tetaplah riang menapaki jalan, kehidupan, tetaplah optimis mengarungi samudra hidup ini, tetaplah tegar menghadang badai dan gelombang rintangan, karena angin kebahagiaan akan segera datang menjelang.

Sampai ketemu di puncak kesusesan (surganya Allah), insya Allah. Allahumma amiin.



• Terinspirasi dari lagu “Takdir” by Opick feat Melly

Tidak ada komentar:

Posting Komentar