Selasa, 12 Januari 2010

SELALU BERSYUKUR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Apa kabar temen-temen? Sudahkah kita bersyukur hari ini? Semoga kita selalu mangawali hari dengan senyum syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

Temen-temen fillah, untuk kali ini kami kembali sharing tentang “Selalu bersyukur”. Walaupun beberapa waktu yang lalu kami telah posting mengenai bab ini, namun tidak ada salahnya kami ulas lagi, tentunya dari sumber yang berbeda. Kita simak sama-sama ya..

SELALU BERSYUKUR

Allah berfirman, yang artinya:
“Jika kamu bersyukur, maka pasti Aku tambahkan nikmat-Ku; Tapi jika kamu tidak bersyukur, maka sesungguhnya hukuman-Ku amat berat.” (Ibrahim:7)

Open Up Your Mind

Pernahkah kita bertanya kepada diri kita; apa saja rizki yang Allah Subhanahu Wata’ala berikan kepada kita, sehingga kita harus bersyukur kepada-Nya? Boleh jadi kita beranggapan, ya sudahlah yang penting kita hidup, berkeluarga, punya pekerjaan, tempat tinggal sudah. Titik. Kita tidak perlu berpikir ini dan itu.

Cobalah, meski barang sejenak kita berhenti untuk menginventarisir, mendaftar rizki Allah yang kita terima. Mulailah dari yang kita miliki saja. Mata, umpamanya. Berapa harga untuk bisa melihat? Telinga, berapa harga untuk bisa mendengar? Gigi, berapa harga untuk bisa meninkmati makanan? Wah, terlalu banyak jika diuangkan.

Itu baru hal-hal fisik, dari pemberian Allah, belum hal-hal yang bersifat psikologis; cinta, kasih sayang, imajinasi, pikiran, nurani dan lain-lain. Harganya bisa lebih mahal lagi. Contoh saja, cinta. Berapa harga cinta?

Seorang raja rela menjadi sahaya hanya karena cinta! Seorang milyader rela memberikan perusahaan demi mendapatkan cinta. Bagaimana dengan harga imajinasi? Kita bisa menengok pekerja seni di Hollywood? Milyaran dolar! Dolar bukan Rupiah!

Sayang, Rizki Allah Subhanahu Wata’ala sering sekali dipahami oleh kita hanya dari segi material saja. Kalau dikatakan rizki, maka yang muncul dibenak kita ; uang, uang dan uang. Padahal; kesehatan, umur, pikiran, emosi, keimanan dan lain-lain juga tidak kalah berharganya! Itu semua rizki dari Allah Subhanahu Wata’ala.

Dan mari kita beralih ke diri kita; anak kita; orang tua kita; dan lain-lain. Orang yang kita anggap dekat dengan kita. Ambil contoh anak kita saja! Berapa harga seorang anak? Tidak terbatas!

Kita sepertinya sudah menjadi benar-benar budaknya materi, khususnya uang, Tanpa uang kita pun menjadi sangat menderita, meski kita sehat, anak isteri sehat dan lain-lain. Ini bener-benar menyedihkan.

So, Kenapa kita tidak coba mensyukurinya? Kenapa kadang kita malah lebih suka membiarkan ajaran setan untuk menoleh ke kanan dan kekiri kita, lalu muncul keirian?

Kalau begitu, apakah tidak lebih baik kalau kita berhenti dari melihat orang lain dan mencoba melihat ke dalam diri kita sendiri, sehingga kita bisa berkata; kita kaya! Benar-benar kaya!

Ada ungkapan:
“ Uang adalah pelayan yang sangat luar biasa , tetapi tuan yang buruk” (P.T. Barnum)


Semoga bermanfaat,

#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sumber: Motivasi Qur’ani Harian, Tasirun Sulaiman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar