Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Apa kabar temen-temen, berharap semoga kita semua di beri kekuatan untuk tetap mengabdi kepada Ilahi Rabbi.
Shalawat serta salam semoga tetap atas Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam yang selalu kita nanti syafa’at beliau di yaumil akhir nanti, amin.
Masih melanjutkan bahasan yang kemarin tentang Sifat dan Karakter Lelaki Shalih, kali kita masuk pada point;
Program Hidupnya: Jihad Fie Sabilillah
A. Urgensi Jihad Fie Sabilillah.
Sesungguhnya islam itu tinggi dan mulia, tidak ada suatu dien (way of life) yang dapat mencapai ketinggian dan kemuliaannya, juga satu-satunya dien (agama) yang diridhai Allah Subhanahu wata’ala. Dalam firman-Nya yang artinya:
“Sesungguhnya dien (agama) yang diridhai, diakui (diiktiraf) di sisi Allah ialah islam.” (QS Ali ‘Imron: 19)
Dan firman-Nya lagi:
“Dan barang siapa mencari selain islam sebagai dien (way of life) maka sekali-kali tidak akan diterima daripadanya dan dia di akhirat termasuk orang yang merugi.” (QS Ali ‘Imran: 85)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Islam itu tinggi, dan tidak ada yang melebihi ketinggiannya.” (Lihat Fatkhul Baari 9/421, Syarh Shahih Muslim, an nawawi 11/52,..)
Ketinggian dan kemuliaan islam telah dirasakan oleh dunia seisinya pada saat ajarannya dilaksanakan sepenuhnya secara kaffah (syumul). Pada saat ia dtegakkan mengikuti metode (manhaj) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya kemudian generasi sesudahnya dan sesudahnya. Cahayanya memancar dengan terang benderang, aroma keindahannya menebar ke seluruh pelosok dunia, benderanya berkibar ke setiap penjuru, umat hidup aman dan damai, siapa menentangnya pasti hina dan sirna.
“Dari Ayyub, dari Abu Qilabah, dari ‘Amr bin ‘Abasah seorang lelaki berkata: Wahai Rasulullah, apakah islam itu? Beliau menjawab: Bahwa hatimu menyerah bulat kepada Allah, dan orang-orang muslim selamat dari gangguan tangan dan lisanmu. Dia berkata: Islam apakah yang paling utama? Beliau menjawab: Al Iman. Ia bertanya: apakah Iman itu? Beliau menjawab: Engkau beriman dengan Allah, para Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan kebangkitan setelah mati. Ia berkata: Iman apakah yang paling utama? Beliau menjawab: Al Hijrah. Dia berkata: Apakah Hijrah itu? Beliau menjawab: Engkau tinggalkan segala kejahatan. Ia berkata: Hijrah apakah yang paling utama? Beliau menjawab: Al Jihad. Ia berkata: Apakah jihad itu? Beliau bersabda: Engkau memerangi orang kafir bila menjumpai mereka. Dia berkata: Jihad apakah yang paling utama? Beliau menjawab: Barang siapa yang dirobohkan kendaraannya dan dicucurkan darahnya. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Kedua amal itulah seutama-utama amal (Jihad dan perang), kecuali orang yang beramal dengan semisalnya: Haji yang mabrur dan umrah. (Musnad Imam Ahmad, 4/114)
Demikian pula firman Allah Subhanahu wata’ala berikut ini yang artinya:
“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rizki (ni’mat) yang mulia.” (QS Al-Anfaal: 74)
Renungkan ayat berikut yang menerangkan definisi ash-shadiqun (orang yang benar-benar beriman) dan selain dari itu berada di luar kriteria dimaksud.
“Sesungguhnya hanya saja orang-orang yang beriman itu ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu lalu berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka, itulah orang yang benar-benar beriman.” (QS al-Hujuraat: 15)
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
Bersambung besuk pada; Ancaman dan Kemurkaan Allah Terhadap Orang-orang yang Meninggalkan Jihad. Insya Allah.
Semoga bermanfaat,
^^BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI^^
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Masih dari sumber yang sama.
Rabu, 13 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar