Selasa, 12 Januari 2010

KEUTAMAAN ADZAN

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah wa syukurillah, pada hari ini kami diberi kesempatan lagi untuk menyapa temen-temen fillah, berbagi ilmu yang bermanfaat, insya Allah.

Salam serta shalawat semoga tetap atas Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarga, sahabat serta umatnya yang istiqomah mengikuti sunnahnya.

RAHASIA SHALAT

Temen-temen yang dirahmati Allah, dalam bahasan ini ada beberapa point yang akan kita pelajari. Karena materi yang cukup banyak, maka kami sampaikan secara bersambung, harap maklum.

# Keutamaan Adzan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya:
“Ada tiga orang yang pada hari kiamat akan berada di atas bukit minyak kasturi tanpa digelisahkan oleh hisab dan tanpa ditimpa oleh ketakutan hingga segala urusan antarmanusia diselesaikan. Pertama, laki-laki yang membaca Al-Qur’an demi mengharap ridha Allah Subhanahu wata’ala. Kedua, laki-laki yang diuji oleh perbudakan di dunia, tapi hal itu tidak menyibukkannya dari amal akhirat…” (HR Thabrani)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya:
“Tangan (Rabb) yang Maha Penyayang berada diatas kepala muadzin sampai dia menyelesaikan adzannya”

Maksud Dari firman Allah Subahanahu wata’ala, “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya dari pada orang yang menyeru kepada Allah…” (Fushilat: 33), adalah para muadzin.

Apabila seorang muslim mendengar adzan, ucapkanlah perkataan seperti perkataan muadzin, kecuali pada lafal “Hayya ‘alash-shalaah dan Hayya ‘alal falaah”, hendaklah seorang muslim mengucapkan, “Laa haula wala quwwata illa billah” – “Tiada daya dan kekuatan, kecuali dengan (kehendak) Allah.”

Ketika muadzin mengucapkan, “Qad qamatish-shalaah”, hendaklah seorang muslim mengucapkan, “Aqaamahallahu wa adaamahaa maa daamatis-samaawaati wal ardh” – “Semoga allah menegakkan shalat dan mengekalkannya selama masih ada langit dan bumi.”

Pada lafal, “Ash-shalatu khairum-minannauum”, hendaklah seorang muslim mengucapkan, “Shadaqta wa bararta” – “Kamu benar dan kamu tidak berdusta.”

Adapun setelah adzan dikumandangkan, hendaklah seorang muslim berdoa, yang artinya:
“Ya Allah, pemilik seruan yang sempurna dan shalat yang tegak ini, berikanlah wasilah, keutamaan dan kedudukan mulia kapada Muhammad, sebagaimana hal itu telah Engkau janjikan kepada beliau.” (HR Ahmad dan Haitsami)

Wallahu A’lam.

Bersambung, besuk pada keutamaan shalat fardhu, insya Allah.

Semoga bermanfaat.
^^BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHAILAHI^^


Wassalamu’alaikum warahmatullaghi wabarakatuh.


Sumber: Mukhtashar Ihya Ulumuddin, Imam Ghazali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar