Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Apa kabar temen-temen? Masih semangat dalam menjalani aktivitas hari ini? Semoga dari hari ke hari kita lebih bijak dalam menghadapi segala macam kritik yang selalu menghampiri kita semua. Amin.
CARA MUDAH MENGHADAPI KRITIKAN PEDAS
Sang Pencipta dan Pemberi Rizki Yang Maha Mulia, acap kali mendapat cacian dan cercaan dari orang-orang pandir yang tak berakal. Maka, apalagi saya, Anda dan kita semua sebagai manusia yang selalu terpeleset dan salah. Dalam hidup ini, terutanma jika Anda seorang yang selalu memberi, memperbaiki, mempengaruhi dan berusaha membangun, maka Anda akan selalu menjumpai kritikan-kritikan pedas dan pahit. Mungkin pula sesekali Anda akan mendapat cemoohan dan hinaan dari orang lain.
Dan mereka tidak akan pernah diam mengkritik Anda sebelum Anda masuk ke dalam liang bumi, menaiki tangga ke langit dan berpisah dengan mereka. Adapun bila Anda masih berada di tengah-tengah mereka, maka akan selalu ada perbuatan mereka yang membuat Anda bersedih dan meneteskan air mata, atau membuat tempat tidur Anda selalu terasa gerah.
Perlu diingat, mereka marah dan kesal kepada Anda adalah karena mungkin Anda mengungguli mereka dalam hal kebaikan, keilmuan, tindak-tanduk, atau harta. Jelasnya, Anda di mata mereka adalah orang berdosa yang tak terampuni sampai Anda melepaskan karunia dan nikmat Allah yang ada pada diri Anda, atau sampai Anda meninggalkan sifat terpuji dan nilai luhur yang selama ini Anda pegang teguh dan menjadi orang seperti mereka yang bodoh, pandir dan tolol.
Oleh sebab itu, waspadalah terhadap apa yang mereka katakan. Kuatkan jiwa untuk mendengar kritikan, cemoohan, dan hinaan mereka. Bersikaplah laksana batu cadas; tetap kokoh berdiri meski diterpa butiran-butiran salju yang menderanya setiap saat, dan justru ia semakin kokoh karenanya. Respon kritikan mereka dengan menunjukkan akhlaq yang baik. Acuhkan saja mereka, dan jangan pernah merasa tertekan oleh setiap upadaya mereka untuk menjatuhkan Anda.
Sebab, kritikan mereka yang menyakitkan itu pada hakekatnya merupakan ungkapan penghormatan untuk Anda. Yakni, semakin tinggi derajat posisi yang Anda duduki, maka akan semakin pedas pula kritikan itu.
Betapapun, Anda akan kesulitan membungkam mulut mereka dan menahan gerakan lidah mereka. Yang Anda mampu adalah hanya mengubur dalam-dalam setiap kritikan mereka, mengabaikan solah polah mereka pada Anda, dan cukup mengomentari setiap perkataan mereka sebagaimana yang diperintahkan Allah,
“Katakanlah (kepada mereka), ‘Matilah kamu karena kemarahanmu itu’.” (Ali-Imran:119)
Bahkan, Anda juga dapat “menyumpal” mulut mereka agar diam seribu bahasa dengan cara memperbanyak keutamaan-keutamaan, memperbaiki akhlaq dan meluruskan setiap kesalahan Anda. Dan bila Anda ingin diterima semua pihak, dicintai semua orang, dan terhindar dari cela, berarti Anda telah menginginkan sesuatu yang mustahil terjadi dan mengangankan sesuatu yang terlalu jauh untuk diwujudkan.
Wallahu A’lam, semoga bermanfaat,
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Sumber: La Tahzan, Dr. ‘Aidh al-Qarni
Rabu, 13 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar