Rabu, 13 Januari 2010

PERWATAKAN UMUM KAUM LELAKI

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Alhamdulillah masih semangat dalam belajar memperbaiki diri, menjadi insan-insan sejati? Semoga kita selalu berjalan dalam koridor keridhaan-Nya dan selalu berittiba’ di jalan manusia mulia yang setiap waktu kita memanjatkan shalawat kepadanya, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Amin.

Bagi Anda kaum hawa, berbahagialah karena kita akan belajar untuk mengetahui;

PERWATAKAN UMUM KAUM LELAKI

Adapun perwatakan umum laki-laki, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kurang sabar dalam Mengasuh dan Mendidik Anak.
Sudah menjadi fitrah bagi kaum wanita, bahwa seorang ibu menyimpan kasih sayang yang dalam terhadap anak-anaknya. Seperti syair sebuah lagu:

Kasih ibu kepada beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi, tak harap kembali
Bagai sang Surya menyinari dunia

Laki-laki itu kurang sabar, salah sedikit main pukul walaupun anak-anaknya masih belum besar. Meskipun tidak dinafikan bahwa dikalangan suami ada juga yang sangat lembut, sabar dan pandai mengasuh dan mendidik anak-anaknya. Bahkan lebih lembut dan sabar dari isterinya. Realitanya memang ada, tapi jumlahnya tidaklah banyak, dibandingkan jumlah kaum wanita yang telah ditaqdirkan mendominasi sifat mulia ini.

2. Lebih Mengutamakan Fikirannya.
Akal fikiran laki-laki lebih panjang daripada wanita. Ini terlihat jelas dalam pertimbangan dan kesimpulan-kesimpulan yang dihasilkannya. Segala masalah dan kemusykilan tidak akan diputuskan kecuali setelah melalui pertimbangan akal yang panjang. Pertimbangannya tidak lepas dari perhitungan untung dan rugi. Walaupun ia berhadapan dengan ayah, ibu, anak dan istrinya, sanak kerabatnya, sahabat dekatnya dan kawan karibnya, semuanya tak terlepas dari perhitungan untung dan rugi.

Berbeda dengan kaum wanita. Asalkan perasaan suka dan puas, hati gembira dan menyenangkan, cukup memadai untuk menyelesaikan dan memutuskan suatu masalah. Pandangan dan pertimbangan ke depan dan hari esok sedikit sekali ditemukan. Bila suatu akibat buruk menimpa atas dirinya, barulah fikirannya mengatakan, “Seandainya aku begini, tentulah tidak begitu jadinya”, ini sekedar contoh saja.

3. Lebih agresif dan Kasar Perlakuannya.
Kaum laki-laki lebih agresif dan aktif, serta lebih cepat gerakan dan tindakannya dalam berbagai aktivitasnya. Lain halnya dengan kaum wanita, sifatnya lemah lembut, kurang memberi inisiatif.
Kebanyakan orang mengatakan bahwa laki-laki mempunyai sikap kasar. Hal tersebut merupakan refleksi dari perwatakannya yang aktif dan agresif. Ini sebenarnya relative, bersifat subyektif dan kondisional. Padahal adakalanya sikap kasar seorang wanita lebih menonjol dari pada laki-laki.

4. Mudah Terpedaya oleh Wanita.
“Dijadikan indah (dalam pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS Ali-‘Imran,3: 14)

Manusia tabiatnya mencintai dunia. Laki-laki mencintai dan menyukai wanita dan wanita mencintai laki-laki. Jika ada orang yang menolak kenyataan ini pertanda orang tersebut tidak sehat. Sepanjang sejarah kemanusian, wanita telah menjadi top hit dunia, sumber perbincangan, kekacauan dan perpecahan.

Apa hikmah yang terkandung pada ayat diatas yang menyebutkan wanita terlebih dahulu, baru kemudian disebut bentuk-bentuk kesenangan manusia yang lain? Hal ini menunjukkan bahwa fitnah, godaan dan gangguan yang disebabkan oleh wanita adalah paling sering, paling kuat, paling berat dari pada yang lain-lain. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Takutlah kepada fitnah dunia dan fitnah wanita. Sesungguhnya permulaan fitnah terhadap bani israil terjadi dari arah wanita.” (HR Muslim-no. 4925; Ahmad-no. 10743)

“Aku tidak meninggalkan di belakangku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada finahnya wanita.” (HR Bukhari-no. 4706; Ahmad-no. 20828; at-Tirmidzi-no. 2704))

Wanita shalihah dalam hal ini, ia tidak termasuk dalam kriteria yang disebutkan di atas, tapi sebaliknya ia justru sebagai perhiasan yang indah.

“Dunia ini tempat perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya adalah wanita yang shalihah.” (HR Muslim-no. 2668; Ahmad-no. 6279; Nasa’ie-no. 3180)

5. Ambisi Untuk Berkuasa dan Memimpin.
Dalam kisah para Nabi dan Rasul, kita akan dapat informasi tentang pertentangan dan permusuhan mereka dengan para penguasa. Pertentangan antara Nabi Ibrahim dengan raja Namrudz, Nabi Musa dengan Fir’aun, antara Thalut dengan Jalut, antara nabi Muhammad dengan kelompok Abu Jahal, adalah contoh paling ideal untuk ditampilkan. Inti pertentangan mereka bersumber pada masalah kekuasaan, siapa yang layak berkuasa dan siapa yang patut dikuasai. Satu pihak hendak menegakkan kekuasaan Allah dan kedaulatan-Nya, dan pihak lain menentang kehendak itu kemudian berusaha mempertahankan eksistensi kekuasaan dan kedaulatan syetan serta hawa nafsu pribadi.

6. Tidak Mau Dikalahkan.
Adanya sifat dengki dan hasad adalah sebab dari terjadinya permusuhan, pertentangan bahkan sampai pembunuhan. Sifat dengki ini sering kali timbul karena seorang laki-laki tidak mau dikalahkan oleh pihak laki-laki lain. Jika ada yang mencoba dan berusaha kearah itu, maka ia akan mempertahankan posisi dan kedudukannya dengan jalan apa saja yang mampu diperbuat.

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang (yakni Namrudz) yang mendebat Ibrahim tentang Rabb-nya, karena Allah telah memberikan orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Rabb-ku Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan.” Orang itu berkata, “Aku dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat”, lalu terdiamlah orang kafir itu dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang zalim.” (QS Al-Baqarah,2: 258)

Disini Namrudz menunjukkan kesombongannya, ia tidak mau dikalahkan bahkan terhadap Allah ia berani.

7. Senang Puja-Puji.
Suka pujian, sudah merupakan tabiat manusia, dari kecil hingga tua, baik ia seorang laki-laki maupun wanita. Tinggal bagaimana seseorang menyampaikan pujian kepadanya, sehingga orang yang dipuji tidak merasa tersinggung dibuatnya. Watak suka dipuji, dikenal orang, menyukai popularitas, suka pangkat dan suka dihormati adalah perwatakan yang dimiliki oleh laki-laki secara umum. Pangkat dan title misalnya. Dengan pangkat dan titel perhatian orang banyak tertuju kepadanya dan mendengar segala arahan dan mentaati segala perintahnya.

==========================
Catatan ini kami sampaikan bukan untuk melebihkan dan membandin-bandingkan antara laki-laki dan wanita dalam hal sifat dan sikapnya, namun lebih kepada agar satu sama lain bisa saling memahami akan sifat dan karakternya masing-masing, sehingga terjalin hubungan yang harmonis dalam rangka menjalankan hukum-hukum Allah subhanahu wata’ala. Segala kebenaran datangnya dari Allah, dan kesalahan hanyalah karena keterbatasan ilmu kami sebagai manusia yang dhaif dan fakir.

Wallahu a’lam bishshawaf,
Semoga bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Sumber: Karakteristik Lelaki Shalih, Abu Muhammad Jibriel Abdul Rahman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar