Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Abriansyah M. Noor November 16 at 1:26am
Cinta Allah Subhanahu wata’ala.
Kita harus kembali kepada-Nya, merendahkan diri di hadapan-Nya, memohon ampunan dan berjanji tidak mengulangi budi buruk lagi.
Kemudian kita patuh terhadap perintahnya dan menghindari apa yang telah dilarang oleh Allah Subhanahu wata’ala secara Ikhlas, dimana dan kapan saja.
Jika hal itu telah sempurna, maka berarti sempurna pula penghambaan kita kepada Allah Subhanahu wata’ala, yang tentunya Allah Subhanahu wata’ala akan memperhatikan dan memenuhi kebutuhan kita.
Allah Subhanahu wata’ala, berfirman, yang artinya :
"Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya."(QS.Az-Zumar:36).
Jika penghambaan kita kepada Allah Subhanahu wata’ala sudah benar, maka Allah Subhanahu wata’ala akan mencintai hamba-Nya dan cinta-Nya akan semakin menguat di hati kita.
Jika suatu ketika dunia menyesakkan dada, maka Allah akan melapangkan perasaan kita. Jika perselisihan dan malapetaka menimpa kita, Allah Subhanahu wata’ala akan melapangkan dan menghentikannya.
Semua itu mudah bagi Allah, apabila Dia mencintai hamba-Nya, maka anugerah dan keselamatan akan dianugerahkan kepada kita.
Hal itu tidak sulit. Allah menyaksikan segala sesuatu, hadir di hadapan sesuatu, mendengar segala sesuatu dan mengawasi terhadap sesuatu.
Bila manusia telah terbuka hatinya untuk menyadari bahwa tiada Rabb selain Allah, berarti kita telah memiliki ilmu. Dan jika kita telah mengetahui, seharusnya kita berusaha mencintai.
Sungguh celaka bila kita mengetahui tetapi ingkar.
Allah Subhanahu wata’ala tidak menyuruh ingkar bagi manusia setelah mengetahui tentang ekstensi-Nya.
Karena itu jangan pernah kita berpaling dari-Nya, akibatnya kita akan terhalang untuk mendapatkan setiap kebaikan.
Orang-orang arif adalah sabar bersama-Nya. Karena setiap kita yang sabar dan ikhlas, kita di perhitungkan oleh Allah Subhanahu wata’ala. Dan kita pasti beruntung.
"Wahai orang-orang yang beriman!. Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (diperbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung."(QS.Ali-Imran:200).
~>>> Ulama sufi berkata; ~Janganlah kamu termasuk orang-orang yang jika dinasihati tidak pernah menuruti, dan jika menyimak tidak melaksanakan. Lenyaplah agamamu dikarenakan empat hal :
1.Engkau tidak mengamalkan apa yang engkau ketahui.
2.Engkau mengamalkan apa yang engkau tidak ketahui.
3.Engkau tidak mau mempelajari apa yang tidak engkau mengerti, sehingga tetap bodoh.
4.Engkau halang-halangi manusia untuk mempelajari apa yang mereka tidak ketahui.
>>>
Cinta dan kerinduan tidak terkalahkan oleh apa pun.
Jika kita sudah mencapai tingkatan ini, maka dunia tidaklah menggenggam kita, dan urusan akhirat tidaklah membelenggu kita. Kita tidak merasa dikuasai oleh siapapun.(Zuhud).
Orang-orang zuhud memang mendapatkan ujian. Tetapi ujian baginya merupakan sesuatu yang justru lebih mendorong dirinya untuk mendekatkan kepada Al-Haq.
"Maka ia(Qorun) keluar kepada kaumnya dengan kemegahan(menunjukan kekayaannya). Orang orang yang menghendaki kehidupan dunia(harta benda) berkata; "semoga kita mempunyai seperti yang telah dimiliki Qorun. Sesungguhnya Qorun benar benar telah beruntung. "Orang orang yang dianugerahi ilmu berkata "kecelakaan yang besar bagimu. Pahala Allah lebih baik bagi orang yang beriman dan berbuat kebaikan, dan pahala itu tidak diperoleh kecuali oleh orang orang yang bersabar.
(QS. Al Qashash 79 - 80).
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya,
Semoga bermanfaat.
#BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI#
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selasa, 12 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar