Rabu, 10 Februari 2010

ZIKIR DAN DOA

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Apa kabar temen-temen? Alhamdulillah kami diberi kesempatan lagi menyapa Antum sekalian. Semoga apa yang kami bagikan bermanfaat bagi kami pribadi khususnya dan mudah-mudahan juga buat antum sekalian.

Salam serta shalawat semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam beserta keluarga berikut sahabat-sahabatnya.

Untuk kali ini kami akan membahas tentang;

ZIKIR DAN DOA

# Keutamaan Zikir dan Doa.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
“….Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu…” (al-Mu’min: 60).

Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
“Selanjutnya, apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk, dan ketika berbaring….” (an-Nisaa: 103).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Orang yang mengingat Allah diantara orang-orang yang lalai adalah seperti pohon yang hijau diantara rumput-rumput yang kering.” (HR Thabrani)

Beliau juga bersabda,
“Orang yang mengingat Allah diantara orang-orang yang lalai adalah seperti orang yang hidup diantara orang-orang yang telah mati.” (HR Ahmad).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Suatu kaum yang duduk di dalam sebuah majlis sambil mengingat Allah Subhanahu wata’ala (berzikir) pasti dikelilingi oleh para malaikat, dilimpahi rahmat Allah, dan Allah akan menyebut (mengingat) mereka diantara para malaikat yang berada di sisi-Nya.” (HR Ahmad, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban).

Di dalam hadits yang lain, beliau bersabda,
“Tidaklah duduk suatu kaum berada di suatu tempat tanpa menyebut (mengingat) Allah Subhanahu wata’ala serta tidak bershalawat atas Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, kecuali mereka akan diliputi rasa penyesalan dan kesedihan pada hari kiamat nanti.” (HR Ahmad, Tirmidzi, dan Hakim).

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Perkataan paling baik yang diucapkan olehku dan oleh para nabi sebelumku adalah kalimat, ‘Laa ilaaha illallaah wahdahuu laa syariikalah (tiada rabb selain Allah semata dan tiada sekutu bagi-Nya).’’’

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barang siapa yang setiap setelah shalat bertasbih, bertahmid, dan bertakbir, (masing-masing) sebanyak 33 kali, serta mengakhiri dengan seratus bacaan, ‘Laa ilaaha illallaah wahdahuu laa syariikalahu, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kullii syai-in qadiir (tiada rabb selain Allah semata dan tiada sekutu bagi-Nya. Hanya milik-Nya segala kekuasaan dan segala pujian. Dia-lah Yang Maha Menghidupkan dan Mematikan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu),’ niscaya dosa-dosanya diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR Muslim, Ahmad, dan Baihaqi).

Diriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata, “Rasulullah, dunia telah berpaling dariku dan hartaku juga berkurang menjadi sedikit.”

Beliau menjawab,”Di manakah kamu ketika malaikat bertasbih dan semua makhluk bertasbih, padahal dengan itu semua mereka diberi rezeki?”

Orang itu bertanya kembali, “Rasulullah, apakah itu?”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,
“Katakanlah, ‘Subhanallaahi wa bihamdihi, subhanallaahil ‘adziimi wa bihamdih (Maha suci Allah dengan memuji-Nya [hamba memulai], Mahasuci Allah dengan segala keagungan-Nya).’ Dan beristighfarlah seratus kali diantara terbitnya fajar hingga kamu melaksanakan shalat subuh, niscaya dunia akan datang kepadamu dengan tunduk dan kerendahan. Allah juga menciptakan, dari setiap kata yang engkau ucapkan, seorang malaikat yang bertasbih kepada Allah Subhanahu wata’ala hingga hari kiamat, dan kamu akan mendapat pahala bacaan tasbih itu.”

Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Apabila seorang hamba mengucapkan kalimat, ‘ Al-Hamdulillaah,’ maka (seakan-akan) pahalanya telah mengisi ruang antara langit dan bumi. Dan apabila ia mengucapkan kalimat itu untuk kedua kali, maka Allah Subhanahu wata’ala akan berfirman kepadanya, ‘Mintalah kepada-Ku, niscaya kamu pasti diberi.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“amalan-amalan baik yang kekal adalah ucapan, ‘Laa ilaaha illallaahu, subhaanallaahi, Allaahu akbar, Al-Hamdulillaah, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘adzhiim.’ Lalu beliau bersabda, ‘Seseorang yang mengucapkan (ucapan di atas), dosa-dosanya pasti diampuni, meskipun dosa-dosanya seperti buih di laut.”

Dalam hal ini perlu kita pahami bahwa zikir-zikir yang bermanfaat adalah zikir yang diresapi di dalam hati. Adapun zikir yang tidak diresapi tidak akan mendatangkan banyak manfaat karena tujuan zikir adalah Allah Subhanahu wata’ala dan hal itu akan terwujud dengan zikir yang istiqamah dan dirasakan oleh hati.

Wallahu a’lam.
Semoga bermanfaat.

^^BERSIHKAN HATI MENUJU RIDHA ILAHI^^

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Diposting juga ke:
http://debyanhajiprastyo.blogspot.com/


Sumber: Mukhtashar Ihya Ulumuddin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar