Kamis, 15 Juli 2010

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillah wa syukurilah, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kita masih diberi kesempatan untuk menikmati indahnya hidup ini, merasakan nikmatnya beribadah dan melakukan segala aktivitas kita sehari-hari.

Shalawat serta salam semoga tetap atas pemimpin suri tauladan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam berserta keluarga dan sahabatnya.

Ikhwah fillah yang dicintai Allah, mohon maaf jika beberapa bulan terakhir ini kami tidak pernah menengok kalian lewat pesan-pesan yang kami kirimkan.

Bukan karena sibuk dengan rutinitas di dunia nyata yang membuat kami demikian, bukan karena kehabisan bahan untuk kami berikan karena sesungguhnya semua dari Allah dan ilmu Allah begitu luas menjangkau ke seisi langit dan bumi.

Namun sungguh, semua karena kondisi ruhiyah kami yang sedang tidak baik. Iman kami yang goyah, terguncang oleh gemerlapnya dunia, terlena dengan kenikmatan semu namun sengguh hebat membelenggu jiwa dan raga ini.

Ayyuhal ikhwah rohimakumullah, dalam setiap jengkal perjalanan kita menapaki hidup ini akan selalu ada kerikil dan duri tajam yang kita lalui. Ketika iman kita tengah menyala, maka dengan mudah kita melewati dan mengatasi hal-hal yang diakibatkanya. Namun mana kala iman kita lemah, sekecil apapun godaan akan susah kita hindarkan.

Hidup tak kan pernah lepas dari cobaan, namun yakinlah bahwa kesakitan yang kita rasa tak akan melekat selamanya. Iman pun begitu fluktuatif kadang naik pada suatu saat hingga manusia sampai pada posisi taqwa, namun tidak jarang ia turun, melemah hingga manusia berada pada titik dasar kehinaan dan hanya kepada Allah-lah kita memohon untuk menetapkan hati ini atas agama-Nya.

Begitu pula yang kami alami belakangan ini. Sinar itu seakan meredup dan hampir padam. Hati ini terasa semakin gelap terbungkus oleh noda-noda hitam. Namun dalam kegelapan selalu ada satu titik cahaya yang menuntun hati manusia untuk kembali kepada fitrahnya yaitu hamba yang selalu taat kepada-Nya.

Subhanallah, dengan kelembutan cinta-Nya, dengan rahmat kasih sayang-Nya Allah masih berkenan menurunkan cahaya hidayah-Nya.
Lewat seorang sahabat, saudara fillah-ku Allah seakan mengingatkan diri ini untuk bangkit dari futuritas, bangun dari keterlenaan, kembali lagi kepada kebaikan.

Kini, sinar itu mulai menerangi hati. Meski masih redup nyalanya namun mampu menerangi hati yang dibayangi kegelapan. Sedikit-demi sedikit diri ini mencoba untuk menata hati, memperbaiki hubungan yang sempat rusak terlebih hubungan dengan Allah Sang Kekasih hati.

Ikhwah fillah, mungkin itu sedikit yang bisa kami bagi untuk awal silaturahmi kita lewat media ini, semoga bisa menjadi hikmah khususnya bagi kami pribadi dan kepada Ikhwah fillah sekalian.

Terima kasih tak terhingga kepada sahabat, saudara yang telah memberikan semangat dan dorongan kepada kami untuk selalu memperbaiki diri. Semoga kita semua selalu diselimuti rahmat dan cinta-Nya dalam setiap desahan nafas ini. Amiin.


^^Bersihkan hati menuju ridha Ilahi^^


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Salam,
Debyan Haji Prastyo

http://debyanhajiprastyo.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar