Minggu, 21 Maret 2010

Anjuran memperbanyak Kebaikan di Akhir Usia.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Apa kabar saudaraku, maafkan jika beberapa lama melewatkan waktu untuk menyapamu, berbagi ilmu. Semoga Allah mengampuni dosa-dosaku dan semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepadamu dan juga kepadaku, kepada kita semua.

Salam serta shalawat semoga tetap atas junjungan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam beserta keluarga dan sahabat beliau.

Untuk kali ini perkenankan kami menyampaikan masalah;

Anjuran memperbanyak Kebaikan di Akhir Usia.

Allah Subhanahu wata’ala telah berfirman yang artinya:
“Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berpikir bagi orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepadamu pemberi peringatan?” (Al-Faathir : 37)

Dalam haditsnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anh, dari Nabi Muhammad Shallahhu ‘alaihi wasallam beliau bersabda, “Allah telah memberi kesempatan kepada seseorang yang dipanjangkan usianya sampai enam puluh tahun.” (HR Bukhari).

Sahabat…, kita tak akan pernah tahu kapan jatah usia kita berakhir. Ada yang oleh Allah diberi kesempatan hingga usia enam puluh tahun atau lebih sebagai mana rata-rata usia umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun begitu tidak jarang pula Allah memanggil hamba-Nya ketika masih muda belia.

Beruntunglah bagi orang-orang yang bisa peka dan menyadari akan tanda-tanda datangnya kematian, diantaranya ketika datang sakit, uban yang mulai tumbuh di kepala, kulit yang semakin keriput di makan usia senja dan tanda-tanda lainnya.

Berbahagialah bagi mereka yang bisa mempergunakan setiap kesempatan yang diberikan berupa umur untuk terus memperbanyak kebaikan, mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya untuk kita pulang ke kampung akhirat, kampung halaman yang hakiki, bertemu dengan sang Kekasih pujaan hati yaitu Allah yang Maha Kasih.

Semoga Allah Subhanahu wata’ala senantiasa melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya kepada kita semua. Amin ya Rabbal ‘alamiin.

Wallahu a’alam, semoga bermanfaat.

^^Bersihkan hati menuju ridha Ilahi^^

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Sumber: Kumpulan Hadits dari Riyadhus Shalihin, Imam An-Nawawi dengan beberapa tambahan.

Kamis, 11 Maret 2010

Bersunggguh-sungguh dalam Beramal (Mujahadah)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Apa kabar sahabat? Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala yang masih memberi kesempatan kepada kita semua untuk sama-sama belajar tentang ilmu agama ini, semoga apa yang kita pelajari bermanfaat khususnya buat kami pribadi juga buat ikhwah wa ukhti fillah sekalian.

Salam serta shalawat semoga tetap tercurah atas Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam beserta keluarga dan sahabat beliau serta umatnya hingga akhir zaman.

Sahabat yang kami cintai karena Allah, berikut beberapa ayat serta hadits tentang;

Bersunggguh-sungguh dalam Beramal (Mujahadah)

“Dan orang-orang yang berjihad (untuk mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Al-Ankabut: 69).

“Dan sembahlah Rabb-mu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (Al-Hijr: 99).

“Sebutlah nama Rabb-mu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan.” (Al-Muzamil: 8).

“Siapa saja yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (Al-Zalzalah: 7).

“Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya.” (Al-Muzamil: 20).

“Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya.” (Al-Baqarah:197).

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Sesungguhnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam selalu bangun untuk mengerjakan shalat malam sampai kedua kakinya bengkak. ‘Aisyah bertanya, “Wahai Rasulullah mengapa engkau berbuat demikian, sedangkan Allah telah mengampuni dosamu, baik yang telah lampau maupun yang akan datang?” Beliau menjawab, “Apakah tidak sepantasnya aku menjadi seorang hamba yang selalu bersyukur.” (Muttafaq ‘alaih)

Abu Abdullah (Abu Abdurrahman Tsauban) sahaya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Hendaklah kamu memperbanyak sujud. Sesungguhnya jika kamu sujud satu kali saja sujud karena Allah, niscaya Allah mengangkat satu derajat dan Allah menghapus satu kesalahanmu.” (HR Muslim).

Sa’id bin Abdul Aziz, dari Rabi’ah bin Yazid, dari abu Idris Al-Khaulani, dari Abu Dzarr Jundub bin junadah radhiyallahu ‘anhum, dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau menceritakan apa yang difirmankan oleh Allah: “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan menzhalimi diri dan Aku juga mengharamkan kepada kamu semua, maka semua saling menganiaya. Hai hamba-Ku kamu semua itu tersesat kecuali orang yang telah Aku beri petunjuk, maka mohonlah petunjuk kepada-Ku niscaya Aku berikan petunjuk kepadamu. Wahai hamba-Ku, kalian itu lapar kecuali orang-orang yang Aku beri makan, maka mohonlah makan kepada-Ku niscaya Aku akan memberi makan kepada kamu semua. Wahai hamba-Ku, kalian orang yang telanjang kecuali orang yang Aku beri pakaian, maka mohonlah pakaian kepada-Ku niscaya Aku akan memberi pakaian kepada kamu semua. Wahai hamba-Ku, kamu semua selalu berbuat dosa baik di malam maupun di siang hari dan Aku adalah Dzat yang Mengampuni semua dosa, maka mohonlah ampun kepada-Ku niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai hamba-Ku, kamu semua tidak akan dapat berbuat sesuatu yang dapat merugikan-Ku dan tidak pula berbuat sesuatu yang menguntungkan Aku. Wahai hamba-Ku, seandainya orang yang pertama dan yang terakhir dari kamu, manusia dan jin mereka berhati taqwa seperti paling taqwanya diantaramu, itu tidak akan menambah kerajaan-Ku sedikitpun. Wahai hamba-Ku, seandainya orang yang pertama dan yang terakhir dari kamu, manusia dan jin mereka berhati jahat seperti sejahat-jahatnya seseorang diantara kamu, itu tidak akan mengurangi kerajaan-Ku barang sedikitpun juga. Wahai hamba-Ku jika orang yang terdahulu dan orang yang terakhir diantaramu, manusia dan jin, mereka berada di bumi yang satu kemudian mereka minta kepada-Ku, maka Aku memenuhi permintaannya, hal yang demikian itu , tidaklah mengurangi sesuatu yang ada pada-Ku, sebagaimana sebatang jarum apabila dimasukkan ke dalam laut. Wahai hamba-Ku, sesungguhnya itu semua adalah amal perbuatanmu. Aku mencatat semuanya, kemudian Kami membalasnya. Maka siapa saja yang mendapat kebaikan, hendaklah bersyukur kepada Allah, dan siapa saja yang mendapatkan selain dari pada itu, maka janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri.” (HR Muslim).

Wallahu a’lam.
Semoga bermanfaat.

^^Bersihkan hati menuju ridha Ilahi^^

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Sumber: Kumpulan Hadits dari Riyadhus Shalihin, Imam An-Nawawi

Kamis, 04 Maret 2010

Hadapilah Hidup Ini Apa Adanya!

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Apa kabar sahabat, semoga kita semua selalu dalam kebaikan, dijauhkan dari segala macam keburukan serta selalu dalam selimut rahmat-Nya.
Salam serta shalawat semoga tetap tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam beserta keluarga dan sahabatnya dan merambah kepada kita semua selaku umat yang istiqomah mengikuti sunnahnya, insya Allah.

Hadapilah Hidup Ini Apa Adanya!

Kondisi dunia ini penuh kenikmatan, banyak pilihan, penuh rupa, dan banyak warna. Semua itu bercampur baur dengan kecemasan dan kesulitan hidup. Dan, Anda adalah bagian dari dunia yang berada dalam kesukaran.

Anda tidak akan pernah menjumpai seorang ayah, istri, kawan, sahabat, tempat tinggal, atau pekerjaan yang padanya tidak terdapat sesuatu yang menyulitkan. Bahkan, kadang kala justru pada setiap hal itu terdapat sesuatu yang buruk dan tidak Anda sukai. Maka dari itu, padamkanlah panasnya keburukan pada setiap hal itu dengan dinginnya kebaikan yang ada padanya. Itu kalau Anda mau selamat dengan adil dan bijaksana. Pasalnya, betapapun setiap luka ada harganya.

Allah menghendaki dunia ini sebagai tempat bertemunya dua hal yang saling berlawanan, dua jenis yang saling bertolak belakang, dua kubu yang saling berseberangan, dan dua pendapat yang saling berseberangan. Yakni, yang baik dengan yang buruk, kebaikan dengan kerusakan, kebahagiaan dengan kesedihan. Dan setelah itu, Allah akan mengumpulkan semua yang baik, kebagusan dan kebahagiaan itu di surga. Adapun yang buruk, kerusakan dan kesedihan akan dikumpulkan di neraka. “Dunia ini terlaknat, dan terlaknat semua yang ada di dalamnya, kecuali dzikir kepada Allah dan semua yang berkaitan dengannya, seorang yang ‘alim dan seorang yang belajar,” begitu hadits berkata.

Maka, jalanilah hidup ini sesuai dengan kenyataan yang ada. Jangan larut dalam khayalan. Dan, jangan pernah menerawang ke alam imajinasi. Hadapi kehidupan ini apa adanya; kendalikan jiwa Anda untuk dapat menerima dan menikmatinya! Bagaimanapun tidak mungkin semua teman tulus kepada Anda dan semua perkara sempurna di mata Anda.

Bahkan, istri Anda pun tak akan pernah sempurna di mata Anda. Maka kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Janganlah seorang mukmin mencela seorang mukminah (istrinya), sebab jika dia tidak suka pada satu kebiasaannya maka dia bisa menerima kebiasaannya yang lain.”

Adalah seyogyanya bila kita merapatkan barisan, menyatukan langkah, saling memaafkan dan berdamai kembali, mengambil hal-hal yang mudah kita lakukan, meninggalkan hal-hal yang menyulitkan, menutup mata dari beberapa hal untuk saat-saat tertentu, meluruskan langkah, dan mengesampingkan berbagai hal yang mengganggu.

Wallahu a’lam bish-shawab.
Semoga bermanfaat.

^^Bersihkan hati menuju ridha Ilahi^^

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Diposting juga ke :



Sumber: La Tahzan, Dr. ‘Aidh al-Qarni